Sejumlah Pereli WRC Keluhkan Daya Tahan Ban Pirelli
Daya tahan ban Pirelli di Reli Portugal sebagai event gravel pertama tahun ini dikeluhkan oleh sejumlah pereli menyusul serentetan pecah ban (puncture).
Foto oleh: Toyota Racing
Masalah ban jadi topik utama setelah hari Jumat yang sangat brutal ketika mobil-mobil Rally1 WRC untuk pertama kalinya turun dalam reli gravel di Portugal.
Dalam gelaran tersebut Pirelli juga memperkenalkan ban khusus gravel dengan kompon hard dan soft terbaru. Memperkuat struktur dan desain yang dioptimalkan untuk peningkatan torsi, mengingat Rally1 lebih berat 70kg dibandingkan mobil generasi sebelumnya.
Meski struktur ban telah ditingkatkan, beberapa kru mengalami masalah ban, terlepas dari velg yang rusak atau bocor akibat dari etape yang sangat kasar pada Jumat.
Kondisi ekstrem telah mengejutkan banyak pereli dengan kondisi diperparah entri yang lebih besar, dibandingkan dengan edisi sebelumnya.
Sebastien Ogier dari Toyota Gazoo Racing WRT termasuk di antara mereka yang kritis terhadap kekuatan karet ban yang menunjukkan bahwa pekerjaan diperlukan untuk meningkatkannya.
“Yang pasti saya kehilangan dua reli karena ban, di Monte (Carlo) saya gagal menang karena pecah ban dan di Portugal saya berjuang untuk menang dan juga tersingkir karena itu,” kata Ogier kepada Motorsport.com.
“Saya rasa saya tidak perlu mengatakan lebih banyak. Pasti ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan di sisi itu.”
Pereli Hyundai Shell Mobis WRT Thierry Neuville berhasil terhindar dari masalah ban di Portugal, tetapi ia merasa perlu ada peningkatan pada struktur ban.
Melihat apa yang terjadi di Portugal, pereli asal Belgia itu merasa perubahan harus terlihat pada Reli Sardinia dan Reli Safari yang juga akan dilombakan dalam trek kerikil (gravel).
“Kami tahu ada risiko dan risikonya lebih tinggi daripada sebelumnya,” ujar Neuville.
“Sejujurnya, sejauh ini saya berhasil lolos dengan cukup baik, tetapi yang pasti jumlah ban bocor yang kami alami, saya pikir ada peningkatan yang harus dilakukan di sisi pabrikan ban, dan saya kira mereka sedang mengerjakannya.”
Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai World Rally Team Hyundai i20 N Rally1
Foto oleh: Austral / Hyundai Motorsport
Namun, tidak semua pereli sepakat ban yang ada saat ini memerlukan perbaikan, dan ingin mempertahankan karet yang digunakan Pirelli saat ini dalam struktur ban mereka.
Manajer aktivitas reli Pirelli Terenzio Testoni mengatakan kondisi trek lebih kasar dari yang diharapkan dan merasa jumlah kebocoran sesuai dengan yang telah diprediksi.
“Apa yang bisa saya katakan adalah kami sejalan dengan apa yang terjadi pada hari Jumat sebelum reli dimulai karena kondisinya sulit,” kata Testoni kepada Motorsport.com.
“Yang pasti, setelah 100 mobil, jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kerusakan jalan cukup banyak. Ada banyak batu dan bekas roda yang dalam dan pasti tidak mudah memiliki batu di tengah jalan.
“Pereli yang menyelesaikan reli di empat balapan pertama tidak mengalami ban bocor sehingga gaya mengemudi berpengaruh pada kebocoran yang dialaminya saat itu.
“Saya senang dengan performa ban. Saya tidak bisa memikirkan reli tanpa kebocoran ban. Masalah itu selalu menjadi bagian dari cerita.
“Yang pasti jika kami memiliki lebih sedikit ban bocor, itu akan lebih baik bagi kami, tetapi kami tidak dapat mengontrol kondisi trek. Pada hari Jumat kondisinya sangat buruk.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments