Toprak Razgatlioglu Jelaskan Penyebab Kecelakaan di Race 1

Situasi dan hasil lomba Race 1 WSBK Argentina di Sirkuit San Juan Villicum memiliki implikasi serius pada persaingan perebutan gelar juara dunia karena salah satu kandidat mengalami kecelakaan di Circuito San Juan Villicum.

Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) yang sebelumnya menguasai sesi superpole mengalami selip dan terjatuh saat balapan berdurasi 21 lap tersebut baru memasuki lap pertama.

Tanpa poin di Race 1 jelas menjadi pukulan bagi pembalap asal Turki tersebut dalam upayanya untuk mempertahankan gelarnya di WSBK. Kendati tetap berada di peringkat kedua klasemen, ia kini tertinggal hingga 80 poin di belakang Alvaro Bautista (Aruba.it Racing – Ducati), favorit juara dunia lainnya.

Razgatlioglu lolos dari sergapan Bautista dengan mempertahankan keunggulan di Tikungan 1. Tetapi, Bautista menyerang balik di trek lurus back straight sepanjang satu kilometer untuk memimpin.

Razgatlioglu mencoba untuk segera merespons dengan siap mengambil Tikungan 8 dan 9. Tetapi, ia kehilangan kendali bagian depan Yamaha YZF R1 dan meluncur ke gravel. Alhasil, Razgatlioglu turun ke posisi terakhir setelah lap pembuka.

Razgatlioglu mencoba bangkit dan melanjutkan balapan, seperti yang pernah dilakukannya di Race 1 WSBK Prancis untuk merebut satu poin di Margny-Cours, hasil finis P15.

Razgatlioglu akhirnya mampu merebut poin terakhir di Race 1 WSBK Argentina setelah Loris Baz (Bonovo Action BMW) terjatuh usai berduel dengannya.

Karena mampu memenangi Race 1 WSBK Argentina, Bautista berhak atas 25 poin. Alhasil, Razgatlioglu pun kehilangan 24 poin dari sang pemimpin klasemen.

“Itu kesalahan besar bagi saya. Setelah dua tahun, saya pikir ini normal. Satu kali saya membuat kesalahan dalam balapan. Saya sangat marah karena kecelakaan ini terjadi pada lap pertama,” kata Razgatliogu yang sudah memenangi 10 race dari 28 balapan musim ini.

“Saya mencoba melewati Bautista karena dia memiliki keuntungan besar di trek lurus. Bagi saya, balapan sangat cepat hingga finis. Saya mencoba untuk kembali lagi, tetapi setang tidak berada di jalur yang benar. Saya mengambil satu poin dan itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Bagi saya, itu bukan hari yang baik.”

Hasil Race 1 membuat Razgatlioglu membuntuti Bautista dengan 80 poin. Sementara, masih ada maksimal 161 poin yang tersedia di Superpole Race dan Race 2 di Argentina, serta kunjungan WorldSBK ke Indonesia dan Australia (masing-masing 3 race) untuk mengakhiri musim.

Itu berarti Bautista hanya butuh minimal finis P4 di setiap delapan sisa balapan tersisa untuk memenangi gelar, tidak peduli jika Razgatlioglu mampu memenangi semua sisa balapan sekaligus.

Finis P4 di sisa balapan akan memberi Bautista 83 poin, yang berarti Razgatlioglu akan mendapatkan 78 poin darinya. Razgatlioglu juga tidak bisa tenang karena juara WSBK enam kali beruntun Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK) sekarang hanya duduk tujuh poin di belakangnya.

Disinggung soal peluangnya untuk merebut gelar juara dunia WSBK kedua, Toprak Razgatlioglu memberi komentar diplomatis.

“Kami tahu Bautista sangat kuat pada akhir pekan ini, dan juga di Australia. Di Mandalika, saya pikir dia tidak akan mendapat keuntungan besar karena tidak ada trek lurus yang panjang,” kata Razgatlioglu.

“Minggu (23/10/2022) nanti, saya akan mencoba lagi dan berjuang untuk menang. Saya tidak memikirkan kejuaraan karena bagi saya, semuanya sudah selesai. Saya hanya fokus balapan demi balapan dan saya mencoba meraih lebih banyak kemenangan musim ini.”