Jadi tumpuan McLaren, Sainz merasa tertantang

Sainz hijrah dari Renault untuk mendampingi rookie, Lando Norris, di McLaren musim depan. Pembalap asal Spanyol itu tidak takut dan justru merasa tertantang ketika ditunjuk menjadi pemimpin.

“Perasaan saya bagus, bisa dibilang ini membuat saya kuat,” ujarnya, menjawab pertanyaan dari Motorsport.com tentang peran barunya tersebut.

“Saya datang ke McLaren pada tahun kelima saya di Formula 1. Saya sudah membela dua tim, dan gelar juara World Series masih segar dalam ingatan saya.

“Jadi saya datang dibekali dengan rasa percaya diri dan wawasan yang luas. Ketika Anda bekerja untuk dua tim berbeda, Anda dihadapkan dengan dua karakteristik berbeda. Dalam hal keseimbangan mobil dan juga set-up. Itu saya alami di Toro Rosso dan kemudian Renault.

“Oleh sebab itu saya datang ke tim ini dengan wawasan yang luas dan keinginan untuk memimpin.”

Berlaga semusim penuh bersama Renault, kiprah Sainz sepanjang musim 2018 kerap terganggu masalah instabilitas kala melakoni kualifikasi. Pun demikian, dengan melakukan eksperimen pada setup, hal ini membantunya memahami mobil lebih baik.

“Saya belajar banyak,” imbuhnya. “Saya mencoba berbagai cara untuk mengoptimalkan set-up mobil [2018]. Jadi tahun ini, saya beberapa kali dirugikan dengan eksperimen yang saya lakukan untuk mencari performa ekstra.

“Bisa dibilang ini menjadi tahun pembelajaran buat saya, karena saya benar-benar fokus memperbaiki performa mobil yang saya kendarai.

“Mudah-mudahan ini menjadi pengalaman yang baik buat saya dan McLaren ke depannya.”

10