Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos KTM Ingin MotoGP Larang Penggunaan Aero Fairing

Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, berharap MotoGP melarang penggunaan aero fairing untuk keselamatan para pembalap saat bertarung di trek.

Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sejumlah pabrikan yang berada di MotoGP membicarakan penggunaan aero fairing, dulu bernama winglet. Mereka sedang menganalisa seberapa besar manfaat yang diberikan oleh perangkat tersebut dalam performa motor.

Winglet diperkenalkan Ducati pada 2010, dan mulai digunakan secara reguler pada 2012. Sempat mendapat pertentangan dari berbagai pabrikan, akhirnya perangkat tersebut diizinkan penggunaannya oleh FIM.

Namun, penggunaannya dilarang akhir 2016 setelah winglet pada motor Andrea Iannone memotong kamera belakang Marc Marquez. Solusinya, aero fairing dihadirkan dengan perangkat yang tidak terpisah dari bodi motor.

Setelah beberapa insiden yang melibatkan perangkat tersebut, dan terbaru di Le Mans, yang mana Brad Binder berlomba dengan satu sayap akibat bersenggolan dengan Johann Zarco, masalah ini menjadi lebih fokus dibicarakan.

“Masalah seriusnya adalah pembalap tidak dapat lagi merencanakan manuver menyalip yang normal. Anda harus relatif dekat untuk memiliki kesempatan agar dapat menyalip lawan,” kata Beirer kepada Speedweek.

“Tetapi, jika Anda terlalu dekat dengan motor di depan, ban depan terlalu panas, maka Anda harus menjaga jarak. Jika Anda menikung untuk menyalip melalui slipstream yang sempit, Anda akan mengalami turbulensi.

“Pengendara kesulitan untuk tetap berada di atas motor. Jika melepaskan diri, mereka terlalu jauh di ujung trek lurus untuk memulai manuver menyalip dengan ride high adjuster dan seterusnya.”

Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pit Beirer merasa MotoGP harus memikirkan hal tersebut demi menghadirkan tontonan menarik untuk penggemar. Mengingat, saat ini sangat sedikit aksi menyalip di trek dan terdapat jarak yang cukup besar pada setiap pembalap.

“Itu sebabnya kami terkadang melihat balapan yang sangat membosankan seperti di Jerez, karena para pembalap kesulitan untuk menyalip, yang juga dikritik oleh Marc Marquez,” ujarnya.

“Para pembalap harus mengambil risiko besar ketika menyalip. Ketika keluar dari slipstream dengan turbulensi yang dihasilkan aero fairing, itu sangat berbahaya.

“Itulah mengapa ada banyak kesepakatan di antara para pembalap bahwa aero fairing terkadang memicu balapan yang sangat membosankan atau manuver menyalip yang sangat berbahaya.”

Baca Juga:

Contoh nyata dari risiko besar yang dihasilan aero fairing adalah kegagalan Jack Miller dalam melakukan pengereman telat ketika mencoba melewati Joan Mir di Portugal. Lalu, ban depan Marc Marquez yang kehilangan daya cengkeram di Jerez.

Pit Beirer menegaskan MotoGP harus melihat apa yang dilakukan Formula 1 dalam mengubah regulasi dan berusaha meningkatkan manuver, serta balapan jarak dekat.

“Penolakan terhadap aero fairing semakin meningkat. Fakta aero fairing yang rusak jika terjadi tabrakan dan meninggalkan bagian karbon di trek, dianggap sebagai masalah keselamatan lainnya,” ucapnya.

“Melalui seluruh perkembangan ini, balapan yang membosankan tercipta dan bahkan lebih banyak lagi kecepatan tertinggi tercipta. Tidak ada pabrikan yang ingin menginvestasikan banyak uang dan kemudian mengalami balapan yang membosankan di pengujung hari.

“Ini sebenarnya perkembangan yang benar-benar salah. Formula 1 menunjukkan kepada kami bahwa mereka menuju ke arah lain, mengubah aturan untuk membuat manuver menyalip lebih mudah.

“Kami semua ingin melihat bahwa pembalap dapat membuat perbedaan jika dia melakukan start buruk atau berada di posisi grid yang tidak menguntungkan.

“Seorang pembalap harus melewati lawan ketika dia memiliki kecepatan lebih baik. Ini semua tentang menghadirkan balapan menarik. Pada akhirnya, peringkat juga harus mencerminkan kinerja pembalap secara adil.”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tech3 KTM Minta Gardner dan Fernandez Tetap Tenang
Artikel berikutnya Marc Marquez Tak Pernah Berpikir Hengkang dari Honda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia