Crutchlow Ingin Beri Masukan Terbaik untuk Yamaha
Cal Crutchlow yang bakal memainkan peran barunya sebagai test rider Yamaha akan berusaha memberikan masukan terbaik saat tes pramusim di Qatar.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pada tes shakedown di Qatar, Crutchlow akan merasakan YZR-M1 untuk kali pertama sejak terakhir menjadi pembalap Yamaha Tech3 pada 2013.
Crutchlow memutuskan untuk mengakhiri kariernya pada akhir 2020 dengan alasan ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya. Tapi, ia tak ingin lepas sepenuhnya dari dunia balap, untuk itu ia menerima pinangan Yamaha untuk menjadi test rider.
Kehadiran pria asal Inggris diyakini dapat membantu Yamaha dalam mengembangkan M1. Mengingat Crutchlow sosok pembalap yang berbicara apa adanya dan selali menuntut tim memperbaiki masalah pada motor.
“Saya memiliki daftar panjang untuk dikerjakan. Tapi, ini semua tentang beradaptasi dengan motor,” kata Crutchlow seperti dilansir Speedweek.
“Saya sudah mengendarai motor Honda dan Ducati dalam tujuh tahun terakhir. Sekarang, saya akan berbagi waktu dengan dua pembalap lainnya di Qatar. Jadi ini akan membutuhkan waktu cukup lama.”
Dibandingkan dengan pabrikan lainnya, Ini menjadi pertama kalinya Yamaha serius dalam program tim penguji.
Tapi, Cal Crutchlow yakin program ini akan berjalan dengan baik dan dirinya bisa memberikan informasi bermanfaat untuk Yamaha dalam pengembangan M1.
“Itu bukan keputusan saya, ini keputusan Yamaha. Saya juga sangat senang bisa berada di Qatar. Kami ingin bekerja di Sepang, tapi itu tidak memungkinkan karena tes di sana dibatalkan.
“Beberapa hari pertama tidak akan mudah, tapi cukup bagi kami untuk melakukan banyak hal saat tes.”
Cal Crutchlow menuju Qatar dengan rasa sakit di punggungnya yang dirasakan sejak Grand Prix Portimao tahun lalu. Namun, pria 35 tahun itu merasa dirinya masih mampu mendapatkan data terbaik di tes pramusim.
“Sepanjang musim dingin situasinya sangat sulit bagi saya. Saya merasakan sakit di bagian punggung sejak balapan di Portimao dan mengunjungi rumah sakit setiap pekannya,” kata Crutchlow.
“Kami belum menemukan apa yang membuatnya terasa begitu sakit. Itu sungguh buruk, bahkan saya tidak dapat bersepeda seperti dulu. Saya berharap itu tak bermasalah saat berada di atas motor.”
Cal Crutchlow menjadi salah satu sosok penting dalam pengembangan motor Honda, RC213V. Dengan pengalaman yang dimilikinya dapat membantu Yamaha membenahi semua masalah pada M1.
“Pengalaman yang saya miliki jadi alasan Yamaha merekrut saya. Ini membuat saya semakin mudah untuk memahami dan mengevaluasi banyak hal,” ujar Crutchlow, yang turun dalam 168 lomba MotoGP dengan tiga kemenangan, 19 podium, dan empat pole position sepanjang 10 musim turun (2011-2020).
“Saya paham cara untuk tampil cepat dengan motor yang berbeda. Jujur, saya memiliki musim yang sulit bersama Ducati, tapi saya masih bisa mendapat podium dan melaju cepat di akhir musim.”
Tak berbicara banyak tentang tim sebelumnya menjadi hal yang biasa dilakukan setiap pembalap untuk menghargai pabrikan tersebut. Namun, Crutchlow menegaskan dirinya akan mengatakan semua yang telah ia dapatkan dan pelajari dari pabrikan sebelumnya.
“Tidak akan ada yang dirahasiakan. Saya membawa pengalaman bersama diri saya. Jadi, menurut saya ini bukan soal satu pabrikan meniru pabrikan lainnya. Semuanya memiliki DNA masing-masing,” kata Cal Crutchlow.
“Saya akan memberikan informasi dan tentu saja akan membandingkan kesan saya dengan motor yang telah saya kendarai sebelumnya. Tapi bukan berarti secara otomatis informasi yang saya berikan bisa diadaptasi ke semua motor.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments