Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Formula E Ingin Gelar Balapan Jangka Panjang di Jakarta

Formula E berharap kerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta diperpanjang lagi ke depannya. Apalagi karakter Sirkuit Jakarta International e-Prix cocok dengan mobil Gen3 yang baru diperkenalkan.

Tampak Jakarta International Stadium (JIS) dari Sirkuit Internasional Jakarta E-Prix

Foto oleh: Muhammad Pratama Supriyadillah

Sabtu (4/6/2022), akan digelar Jakarta E-Prix perdana. Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula E akan mengawasi penyelenggaraan lomba.

Sukses penyelenggaraan jadi pertimbangan untuk mempertahankan atai mencoret Indonesia dari kalender, terlepas sudah teken kontrak hingga 2024.

CEO FE, Jamie Reigle, berharap duel pertama mobil listrik di Indonesia tersebut berhasil. Kurang maksimalnya penyelenggaraan masih bisa dimaklumi.

“Kami punya kerja sama cukup panjang dengan pemerintah DKI Jakarta. Kami ingin kembali ke sini setiap tahun. Sangat penting bagi kami berkesinambungan dalam menggelar kejuaraan,” ujarnya, dalam Konferensi Pers Heineken dan Formula E, Selasa (31/5/2022).

“Kami mau Jakarta jadi bagian kalender untuk waktu lama. Kami punya kesepakatan jangka panjang untuk kembali.”

Lebih lanjut, ia melihat sinyal pemerintah untuk terus bermitra. “Itu kenapa pemerintah Jakarta membuat investasi pada sirkuit dan area stadion olahraga. Semoga akhir pekan pertama ini berhasil, tidak apa-apa jika ada kesalahan,” tuturnya.

Reigle mencontohkan beberapa kota yang terus mendapat kepercayaan jadi tuan rumah. Berlin bertahan di kalender sejak awal, yakni musim 2014.

“Berlin jadi tuan rumah setiap tahun selama 8 tahun. Monako baru teken perpanjangan kontrak untuk lima tahun lagi, denyut olahraga otomotif, sirkuit paling ikonik,” ia menandaskan.

Baca Juga:

Mengenai prospek mobil Gen3 turun di sirkuit yang terinspirasi dari Kuda Lumping, Reugle yakin kedua hal bisa dikompromikan. Apalagi desaing trek sepanjang 2,4 km memang dikhususkan untuk FE.

“Sirkuit didesain spesifik untuk Formula E, jadi karakternya cepat. Kami punya beberapa area di Formula E, di mana ada zona pengereman di tikungan untuk mengembalikan energi ke baterai demi efisiensi. Jadi ada tikungan bagus untuk pengereman,” ujarnya.

“Selanjutnya, kami memiliki mobil Gen3 yang lebih bertenaga, lebih ringan dan jauh lebih cepat. Sirkuit ini didesain untuk kami berkembang ketika kembali ke Indonesia ke depannya.”

Sebagai informasi, akhir April lalu, FE merilis model mobil Gen3 yang diklaim lebih efisien tapi bertenaga. Mesin memilik tenaga 469 hp dan mencapai top speed 321 mil/jam.

Motor 335 hp kedua ditambahkan di poros depan untuk regenerasi dan tanpa rem hidrolik belakang. Diharapkan 40 persen energi bisa dipulihkan dengan pengereman.

Formula E, mobil Gen3

Formula E, mobil Gen3

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jakarta E-Prix Siap Hadapi Tantangan Cuaca Tak Menentu
Artikel berikutnya Realme GT NEO3 Jadi Supported Partner Jakarta E-Prix 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia