Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIA Mulai Selidiki Bangkai Mobil Grosjean

Beberapa peranti pelindung keselamatan mobil Romain Grosjean yang hancur karena kecelakaan pada lomba GP Bahrain, Minggu (29/11/2020) lalu, bekerja bagus. Namun, FIA tetap lakukan penyelidikan.

The wreckage of the car of Romain Grosjean, Haas VF-20, after his huge crash on the opening lap

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Sasis Haas VF-20 dibuat oleh Dallara Automobili S.p.A, perusahaan pembuat sasis mobil formula terkemuka Italia yang biasa membuat mobil-mobil balap kursi tunggal untuk ajang IndyCar, Formula 2, dan GP3.

Perusahaan yang berbasis di Varano de’Melegari, 110 km sebelah barat Bologna itu dikenal detail dalam pemilihan material serat karbon komposit, aerodinamika karena memiliki terowongan angin (wind tunnel) dan computational fluid dynamics, serta beberapa fasilitas canggih lain yang memungkinkan mereka membuat sasis bagus.

Kualitas sasis buatan Dallara itu terlihat dari tidak adanya cedera serius – misal patah tulang – yang dialami Romain Grosjean. Padahal, efek deselerasi akibat hantaman mobil ke pembatas lintasan mencapai 53 G!

Baca Juga:

Tiang pelindung kepala di atas pembalap yang disebut Halo dikenalkan pada 2016 atas upaya Jean Todt saat menjabat Presiden FIA. Hasilnya memang terlihat pada kecelakaan mengerikan Grosjean di GP Bahrain lalu.

Grosjean tidak mengalami kecelakaan fatal seperti yang menewaskan Francois Cevert saat turun dengan sasis Tyrrell 006 pada GP Amerika Serikat 1973 dan Helmuth Koinigg setahun berikutnya di trek yang sama di atas sasis Surtees TS16.

Grosjean hanya mengalami luka bakar tidak parah pada pergelangan kaki dan tangan. Tubuh Grosjean tidak terbakar karena standar tinggi baju alap (race suit) yang dikenakannya.

Kaca helm juga menghitam karena api. Helm dan balaclava yang dipakai juga membuat Grosjean tidak merasa sesak napas karena kedua peranti itu.

Kendati begitu, FIA sudah membuka investigasi dengan menurunkan tim komisioner teknis. Tim yang dipimpin Jo Bauer itu sudah melakukan pemeriksaan terhadap bangkai mobil Haas sekaligus mengambil gambar-gambar untuk dokumentasi. Mobil Grosjean sendiri saat ini berada di markas tim Haas.

Panah-panah merah merupakan area survival cell Haas VF-20 milik Romain Grosjean yang rusak akibat kecelakaan hebat di lomba F1 GP Bahrain pada Minggu (29/11/2020) lalu.

Panah-panah merah merupakan area survival cell Haas VF-20 milik Romain Grosjean yang rusak akibat kecelakaan hebat di lomba F1 GP Bahrain pada Minggu (29/11/2020) lalu.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Survival cell bekerja sangat baik. Di beberapa bagian survival cell seperti sisi kiri dan kanan saat rangka Halo ditempatkan serta retakan dekat kokpit tempat suspensi depan dipasang.

Yang pasti, sasis monokok Haas dari serat karbon ini sebelumnya diperkirakan tidak akan bisa rusak dengan benturan sekencang apa pun.

Roll-bar juga mengalami kerusakan akibat hantaman keras. Tetapi, komponen tersebut berfungsi sangat baik saat kecelakaan Grosjean.

Panah merah mengidentifikasi satu bagian dari roll cage Haas VF-20 yang rusak akibat hantaman keras dari benturan serta suhu tinggi saat dilalap api.

Panah merah mengidentifikasi satu bagian dari roll cage Haas VF-20 yang rusak akibat hantaman keras dari benturan serta suhu tinggi saat dilalap api.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Dari kecelakaan Romain Grosjean bisa terlihat seberapa bagus kerja sama antara para teknisi Haas dengan desainer dari Dallara dalam merancang sasis mobil F1. Tanpa mengesampingkan faktor keberuntungan, kecelakaan di lap pertama GP Bahrain lalu menunjukkan kemajuan F1 dari sisi keselamatan pembalap.

Meskipun begitu, Ross Brawn selaku Direktur Balap dan Komersial Formula One Grup, promotor balap F1, sudah menegaskan bila investigasi dan analisis harus tetap dilakukan. Tujuannya tak lain untuk mengetahui apa saja yang masih kurang dari peranti-peranti keselamatan di F1.    

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lewis Hamilton Positif Covid-19
Artikel berikutnya Nikita Mazepin Promosi ke Formula 1 bersama Haas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia