F1: Pierre Gasly Sudah Siap Membuat Langkah Lebih Besar

Pierre Gasly dipromosikan dari Toro Rosso (kini AlphaTauri) ke Red Bull Racing menjelang Formula 1 (F1) 2019. Namun ia hanya bertahan setengah musim dan dipulangkan kembali ke tim asal Faenza.

Red Bull memutuskan mengirim Gasly kembali ke Toro Rosso pada musim panas 2019 setelah kesulitan berjuang untuk menyamai level performa rekan setimnya, kini juara dunia F1, Max Verstappen.

Tetapi sekarang pembalap asal Prancis itu telah menjelma menjadi sosok pemimpin dari AlphaTauri. Meski begitu, ia menargetkan untuk bisa mendapat mobil lebih baik, entah itu bersama Red Bull atau pabrikan lain, yang artinya Gasly harus keluar dari program tim elite Austria.

Penampilannya yang solid selama dua musim terakhir di AlphaTauri tidak luput dari perhatian petinggi Red Bull. Jonathan Wheatley pun mengakui Gasly siap melangkah ke tahap berikutnya sebagai pilot F1.

Baca Juga:

“Sejujurnya, saya pikir Pierre (Gasly) sudah sangat siap membuat lompatan selanjutnya sekarang,” ujar Direktur Olahraga Red Bull Racing tersebut ketika tampil dalam podcast ‘Jack Threlfall Show’.

Namun Red Bull percaya, melalui Gasly serta penggantinya, yang musim ini akan memperkuat Williams, Alex Albon, mereka telah belajar untuk lebih sabar dengan pembalap juniornya. Tim ingin menemukan metode dan cara yang lebih baik guna bisa mendukung para pilot binaannya.

Seperti Gasly, Albon juga hanya mampu bertahan setengah musim sebelum posisinya digantikan Sergio Perez. Tahun ini pembalap Thailand tersebut kembali bersaing di F1 setelah tidak dapat kursi tahun lalu.

“Kami belajar banyak hal dari Alex (Albon). Kami belajar bagaimana membantu mendukung pembalap yang mengalami masa sulit. Sama dengan Pierre sebelumnya. Lihatlah kepercayaan diri yang didapatkan Pierre kembali. Dia bangkit bersama tim yang sedikit lebh kecil,” kata Wheatley.

Max Verstappen, Red Bull Racing, dan Pierre Gasly, AlphaTauri, berbincang di grid

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

“Ada jurang yang benar-benar datang dari AlphaTauri atau Toro Rosso sebelumnya, lalu masuk tim balap untuk jadi rekan Max Verstappen. Max pun mengalaminya dengan Daniel (Ricciardo). Tetapi kita bisa lihat sekarang bahwa Max adalah talenta luar biasa,” sang direktur menambahkan.

Pada 2021, Red Bull memilih merekrut Sergio Perez, seorang pilot berpengalaman, untuk mengakhiri ketergantungan pada program pembalap mereka. Tim sudah memilih mempertahankannya musim ini.

Sebenarnya ada kans Gasly dipanggil kembali oleh Red Bull untuk 2022. Tetapi memasuki tahap akhir, performa Perez membuat tim terkesan, dan akhirnya memberikan kontrak baru untuk pilot Meksiko itu.

Jonathan Wheatley menjelaskan bahwa Red Bull melihat pengalaman Perez sebagai aset vital apabila mereka ingin meraih gelar konstruktor pada 2022, usai kalah 28 poin dari Mercedes di Formula 1 2021.

“Sebagai tim, Anda juga ingin memenangi titel konstruktor, tidak cuma juara dunia pembalap. Untuk itu, Anda perlu kedua pilot tampil maksimal. Saya pikir apa yang Checo (Perez) bawa adalah pengalaman. Dan ini telah membuat kami menjadi lebih kuat,” Wheatley menambahkan.