F1: George Russell Siap Hadapi Tantangan Besar di Mercedes

Russell akhirnya dipromosikan ke Mercedes usai tiga tahun berseragam Williams. Ia datang untuk menggantikan Valtteri Bottas yang telah bersama pabrikan Jerman itu sejak 2017.

Bottas memainkan perannya dengan baik di Mercedes dengan membantu tim memenangi empat gelar konstruktor (2017, 2018, 2019, 2020).

Dalam kurun waktu itu pula, sejak menggantikan Nico Rosberg yang memutuskan pensiun pada akhir 2016 usai merebut gelar, Bottas membantu Lewis Hamilton merebut empat trofi gelar juara dunia pembalap (musim yang sama saat kampiun konstruktor).

George Russell mengatakan dirinya tidak perlu diingatkan tentang apa yang harus dilakukan untuk membantu tim.

Berbicara tentang masa depannya di Mercedes, Russell mengatakan: “Saya tidak memiliki ilusi tentang skala tantangan. Itu akan menjadi kurva pembelajaran yang curam.

“Valtteri telah menetapkan standar yang tinggi, dia sangat konsisten dari akhir pekan ke akhir pekan berikutnya, mencetak kemenangan, rutin berada posisi terdepan dan membantu memenangi beberapa gelar kejuaraan.

“Target saya adalah menghargai kepercayaan yang diberikan Toto (Wolff), tim, dan para petinggi, kepada saya dengan memastikan memainkan peran dalam melanjutkan kesuksesan itu dan saya ingin membuat rekan tim baru saya bangga.”

Bergabungnya George Russell ke Mercedes, ia akan menghadapi salah satu pembalap terbaik dalam sejarah Formula 1, Lewis Hamilton.

Pembalap 23 tahun itu menegaskan dirinya tak ingin berada dalam bayang-bayang peraih tujuh gelar F1 (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) tersebut. Tapi, ia mengatakan ini akan menjadi peluangnya untuk mempelajari banyak hal.

“Salah satu rekan setim baru musim depan, menurut saya adalah pembalap terhebat sepanjang masa,” ujarnya.

“Saya telah mengagumi Lewis sejak saya berada di go-kart dan kesempatan untuk belajar dari seseorang yang telah menjadi panutan baik di dalam maupun di luar lintasan sangat bermanfaat bagi saya sebagai pembalap, profesional, dan manusia.”

Baca Juga:

Russell mengaku sangat senang bergabung dengan Mercedes dan mengendarai salah satu motor terbaik di F1. Tapi, ia juga sedih meninggalkan Wiliams setelah berjuang bersama dalam tiga tahun terakhir.

“Ini adalah hari yang istimewa bagi saya secara pribadi dan profesional, tetapi juga dengan emosi yang campur aduk,” tuturnya.

“Saya senang dan rendah hati untuk bergabung dengan Mercedes tahun depan, yang merupakan langkah karir yang besar. Tetapi itu juga berarti saya akan mengucapkan selamat tinggal kepada rekan satu tim dan teman-teman saya di Williams.

“Merupakan suatu kehormatan bekerja bersama setiap anggota tim, dan suatu kehormatan untuk mewakili nama Williams di F1.

“Sejak saya bergabung pada 2019 lalu, kami telah bekerja tanpa lelah untuk mendorong satu sama lain melangkah maju dan membawa tim kembali ke posisi semula.

“Kami telah berjuang keras di setiap kualifikasi, berusaha mendapatkan poin, dan setiap detiknya. Tak peduli seberapa sulitnya itu, tidak seorang pun yang menyerah, dan itu terus menginspirasi saya setiap harinya.

“Saya mencintai setiap momen yang saya gambarkan sebagai jantung dan jiwa tim balap. Saya akan mendorong sekeras mungkin untuk memastikan kami mengakhiri cerita ini dengan cara sebaik mungkin.”