Bottas Bantah Hubungannya dengan Mercedes Pecah
Valtteri Bottas membantah spekulasi soal hancurnya hubungannya dengan Mercedes usai Formula 1 GP Prancis, di Sirkuit Paul Ricard, akhir pekan lalu.
Pilot Finlandia itu sangat marah karena sarannya untuk melakukan dobel pit stop seperti Red Bull Racing tak dituruti. Padahal, ban yang digunakan setelah pit stop sudah aus sehingga ia mesti melakukan penghematan. Keputusan Mercedes dibayar mahal dengan kegagalan menempatkan dua pembalapnya di podium.
Hanya Lewis Hamilton yang berdiri di posisi kedua, dikepung duo Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez. Sedangkan Bottas berada di peringkat keempat yang membuatnya kecewa berat dan mengomel lewat radio tim.
Episode ini menambah buruk citra runner-up F1 2020 di mata penggemar Mercedes. Pencapaian terbaiknya adalah finis di urutan ketiga dan mencatatkan skor separuh dari Hamilton.
Dengan awal yang sulit, tak heran kalau rumor perpecahan Bottas-The Silver Arrows makin kencang berhembus. Kans George Russell duduk di kursinya mulai musim depan kian terbuka.
Di antara pro dan kontra, mantan pilot F1, Juan Pablo Montonya, memilih untuk memandang dengan positif. Dalam Motorsport TV Live, Rabu (24/6/2021), ia mengutarakan keyakinan relasi kedua pihak membaik kalau Mercedes segera menentukan masa depan Bottas.
Pembalap 31 tahun tersebut dengan tegas menangkis komentar negatif yang muncul. “Saya menegaskan bahwa persepsi itu sepenuhnya salah. Kami punya hubungan baik dengan tim. Tidak ada masalah. Situasi seperti itu wajar,” kata Bottas.
“Saya yakin bahwa tidak semua hal disiarkan di masa lalu dan yang membawa kami hingga sejauh ini sebagai tim adalah selalu bersikap langsung dan selalu bersikap terus terang tentang perasaan Anda, dan ketika Anda menilai ada ruang untuk berkembang. Tidak ada yang baru dan semuanya baik-baik saja.”
Mungkin tim termasuk prinsipal Toto Wolff, awalnya terkejut dengan reaksi yang diperlihatkan Bottas. Namun, pada akhirnya, mereka memaklumi mengingat ketegangan tinggi yang terasa di area paddock akhir-akhir ini setelah takhta Mercedes direbut Red Bull.
Pemakluman tersebut membuat Bottas lega. “Saya suka kalau dia menyukainya, tapi saya jelas tak gembira dengan situasi tersebut. Tapi balapan itu, emosi itu. Sungguh sulit mendeskripsikan perasaan ketika Anda di dalam mobil. Kami bukan berada di pesta minum teh, kami berada di kalang elite olahraga papan atas,” ia mengungkapkan.
“Saya ingin berhasil, saya ingin tim berhasil. Ada emosi, juga untuk seorang Finlandia.”
Mercedes menjelaskan tidak akan terburu-buru membuat keputusan soal line-up musim 2022. Bottas tutup telinga dan ingin fokus memperbaiki prestasi. Lagipula, rumor dirinya diganti Russell bukan sesuatu yang baru.
“Setiap orang tahu bagaimana olahraga ini bekerja. Jika Anda membuat hasil bagus, Anda akan mendapatkan tempat yang pantas. Kalau Anda gagal, tim perlu mengganti pembalap, lalu mereka akan melakukan pergantian. Sangat sederhana dalam olahraga ini,” ujarnya.
“Sekali lagi, masih ada 16 balapan lagi. Tim tahu apa kelebihan saya, betapa berharganya saya dalam beberapa tahun terakhir untuk menguasai kejuaraan, dan lain-lain. Belum waktunya mendiskusikan (kontrak).
“Kami sekarang di awal triple header, fokusnya itu sekarang. Saya yakin pada pekan jeda, kami akan punya waktu berdiskusi ketika sudah waktunya. Tapi itu situasinya dan posisi saya. Saya perlu mencoba dan memaksimalkan. Sesederhana itu.”
Valtteri Bottas, Mercedes W12, in the pits
Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.