Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Steiner Ceritakan Awal Haas F1 Terbentuk

Haas menjalani debutnya di Formula 1 pada 2016 sebagai tim konsumen Ferrari. Prinsipal tim, Gunther Steiner, menceritakan awal pembentukan skuadnya.

Kevin Magnussen, Haas VF-20

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Meski baru debut lima tahun lalu, rencana Haas untuk balapan di Formula 1 sudah ada sejak akhir 2000-an. Hal tersebut diungkapkan oleh Steiner.

Pada saat itu, banyak pabrikan yang menyatakan mundur dari ajang balap jet darat. Mulai dari BMW, Toyota, bahkan Honda juga ikut memutuskan keluar dari F1.

Pihak penyelenggara pun melakukan pembicaraan dengan banyak pabrikan, untuk mengisi tiga slot di grid. Kabar tersebut sampai ke telinga Gunther Steiner.

"Ide (untuk balapan di F1) muncul setelah BMW, Toyota dan Honda keluar dari F1, dan sebelum tim Amerika, USF1, ingin kembali bergabung," tutur Steiner.

"Mereka memperkenalkan saya dengan kepala timnya, Ken Anderson, yang menginginkan saya membantu mereka. Bernie Ecclestone menghubungi saya karena ingin tahu info detailnya. Investor tim, Chad Hurley, juga ikut mengontak saya karena saya punya pengalaman di F1.

"Ya saya berikan solusi terbaik kepadanya bahwa jalan satu-satunya ingin balapan di F1 adalah membeli mobil Dallara yang digunakan oleh Campos. Sayangnya tim belum siap untuk melakukan itu," Steiner menambahkan.

Baca Juga:

Steiner kemudian mendapatkan kesempatan berbicara dengan Stefano Domenicali, yang saat itu prinsipal Ferrari. Domenicali menyarankan Steiner agar tidak bergabung dengan Hurley.

"Saya meminta pendapatnya mengenai situasi saya saat itu. Stefano malah menyarankan saya agar tidak bergabung dengan Hurley, karena dia tidak serius dalam menjalankan proyek F1. Saat itulah, pikiran untuk membangun tim sendiri muncul," ujar Steiner.

"F1 saat itu mencari tim konsumen, saya hubungi lagi Domenicali, menanyakan apa saja syarat yang bisa saya penuhi untuk bisa menjadi tim konsumen."

"Dia mengatakan bahwa saya harus mencari orang yang serius ingin melakukan investasi besar dalam olahraga ini. Saya pun berbicara dengan orang yang mengenal Gene Haas, pemilik tim NASCAR. Butuh waktu setahun untuk bisa membuat dia tertarik serta menyelesaikan administrasinya," ungkapnya.

Dan pada akhirnya, Haas F1 terbentuk, dan bisa membalap di Formula 1 pada 2016. Steiner pun mengungkapkan bahwa banyak hal sulit yang dihadapinya saat debut di ajang balap jet darat.

"Setiap awalan pasti sulit, tapi setelah ada satu orang yang memberikan kontribusi uang yang besar ke suatu proyek, yang kami bisa lakukan adalah berikan yang terbaik, agar bisa meraih sukses," kata Steiner mengakhiri.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Binotto Sadar Harus Segera Bawa Ferrari Bangkit
Artikel berikutnya Bagi Russell, Lagu Eminem Ini Cocok untuk Pembalap F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia