Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula 1 F1 GP Singapura

Hakkinen Akui Perez sebagai Tandem Ideal Verstappen

Mantan pembalap Formula 1, Mika Hakkinen, memuji Sergio Perez sebagai tandem ideal Max Verstappen di Red Bull Racing. Hal ini terbukti dalam GP Singapura pekan lalu.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB18, Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Juara bertahan F1 tak bisa memulai balapan dalam dua baris terdepan karena kesalahan kalkulasi bahan bakar dalam kualifikasi. Verstappen pun bertengger di urutan kedelapan starting grid.

Ketika rekan setimnya terpuruk, Perez yang beruntung bisa mendekati pole sitter Charles Leclerc bisa menggantikan jadi pendulang poin. Pada putaran akhir, Checo dengan tenang memperlebar gap dengan Leclerc hingga 7,5 detik sehingga penalti lima detik tak merugikannya.

Pada akhirnya, Federasi Otomotif Internasional (FIA) memutuskan podium tertinggi tetap jadi milik Perez meski ditengarai dua kali melanggar regulasi Safety Car.

Dalam kolomnya untuk Unibet, Hakkinen menyanjung performa mengagumkan pembalap Meksiko itu.

“Checo menuntaskan pekerjaan secara brilian untuk Red Bull. Ini adalah balapan sempurna. Dia mengambil kepemimpinan dari Charles sejak awal, mengendalikan balapan, tidak membuat kesalahan dan memberikan kemenangan untuk tim,” katanya.

Baca Juga:

“Ketika Max tidak menang untuk Red Bull, Checo siap menggantikannya. Ini adalah kemenangan keduanya musim 2022 dan mengingatkan kepada setiap orang bahwa dia adalah rekan setim sempurna untuk Max.”

GP Singapura yang digelar dalam kondisi hujan, tidak mudah untuk Verstappen dan Lewis Hamilton. Dua juara dunia F1 tersebut beberapa kali melakukan kesalahan sehingga hasil terbaik finis 10 besar.

Pembalap Belanda menuntaskan lomba satu posisi lebih baik, sedangkan pilot Mercedes menghuni peringkat kesembilan.

“Kesalahan untuk Max dan Lewis menunjukkan betapa fantastis penampilan pembalap lain,” kampiun F1 1998 dan 1999 itu menambahkan.

“Sangat mudah kehilangan grip dalam kondisi di mana terlalu cepat untuk ban intermediate tapi masih sangat berbahaya untuk ban slick. Ini membuktikan bahwa setiap pembalap, meski juara dunia berpengalaman, dapat membuat kesalahan ketika menekan hingga batas.

“Kami semua mengharapkan kesempurnaan dari pembalap seperti mereka, jadi jika mereka membuat kesalahan, itu akan mengejutkan.”

Mika Hakkinen tiba di trek

Mika Hakkinen tiba di trek

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Ban 2023, Durasi FP2 Grand Prix Jepang Ditambah
Artikel berikutnya Sebastian Vettel Rela Kembali dari Pensiun Hanya demi Suzuka

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia