Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Penggemar F1 Akan Kecewa jika Hamilton atau Verstappen Crash

Juara dunia Formula 1 1996, Damon Hill, mengatakan bahwa fans F1 akan kecewa jika Lewis Hamilton atau Max Verstappen mengalami insiden di puncak perebutan gelar.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16B, battles with Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Red Bull Racing sukses membuat Mercedes kerepotan dalam Formula 1 musim ini. Mereka menjadi penantang serius dalam perebutan gelar juara pembalap maupun konstruktor.

Persaingan pilot andalannya, Max Verstappen dan Lewis Hamilton, juga menjadi tontonan yang menarik bagi penggemar jet darat. Banyak yang menilai bahwa musim 2021 merupakan salah satu yang paling seru dalam sejarah F1.

Setelah bergantian menduduki posisi puncak, akhirnya Verstappen memimpin secara stabil sejak balapan kontroversial di Belgia. Berada di peringkat kedua sekian lama, tentu membuat sang juara bertahan gelisah.

Hamilton, yang didukung dengan perbaikan mesin Mercedes, tampil luar biasa di GP Brasil dan dilanjutkan di GP Qatar sehingga mampu memangkas selisih poin tinggal delapan.

Berangkat dari gap kecil itu, gelar juara pembalap pun dapat ditentukan pada GP Arab Saudi, yang dilaksanakan di Sirkuit Jalan Raya Jeddah, yang baru pertama digunakan.

Akan tetapi, setelah saling bersenggolan di Silverstone dan Monza, diikuti manuver kontroversial di Brasil, juara dunia F1 1996 sekaligus komentator, Damon Hill, berharap keduanya bisa tetap balapan secara adil sampai seri terakhir.

"Saya pikir penggemar F1 akan sedih (jika gelar juara ditentukan dengan adanya insiden). Saya merasa bahwa sebagai olahraga, ada obligasi yang mengharuskan mereka untuk bertindak sebagai sportif," ujar Hill.

"Memang bagus jika perebutan gelar juara bisa ditentukan di GP Arab Saudi, hanya saja jangan diwarnai dengan kontroversi. Saya ingin merasa bahwa saya telah menyaksikan persaingan yang begitu sengit, begitu hebat. Rivalitas yang ketat hingga titik terakhir.

"Oleh sebab itu, jangan ada suatu hal negatif yang membuat duel hebat ini ternodai."

Michael Schumacher, Benetton B194 Ford leads Damon Hill, Williams FW16B Renault

Michael Schumacher, Benetton B194 Ford leads Damon Hill, Williams FW16B Renault

Photo by: Motorsport Images

Damon Hill sendiri sempat berada dalam situasi persaingan yang sama seperti Verstappen-Hamilton. Pada musim 1994, memperkuat Williams, ia harus terima nasib gagal juara akibat mobilnya bersenggolan dengan Michael Schumacher (Benetton) di Adelaide.

Keunggulan poin Schumacher pun tak bisa dikejar. Pembalap asal Jerman itu pun menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, dari total tujuh gelar yang sudah ia koleksi.

Hill merasa bahwa skenario yang pernah ia rasakan kemungkinan besar bisa terjadi di Abu Dhabi, atau bahkan Arab Saudi. Pria 61 tahun itu menyarankan agar FIA membatasi manuver-manuver kontroversial.

"Kita berandai-andai, Max (Verstappen) sedang memimpin balapan, dia kemudian wheel-to-wheel. Sementara lawannya tentu akan berusaha untuk tidak melakukan manuver agresif, walau itu memang sulit untuk ditahan.

"Jadi intinya, bagaimana cara olahraga ini agar bisa mencegah akhir yang tidak bahagia dari situasi di atas. Kita semua sudah kenyang dengan musim yang berakhir dengan cara kontroversial."

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Terpapar Covid-19, Prinsipal Williams Absen di F1 GP Arab Saudi
Artikel berikutnya Pierre Gasly: Sirkuit Jeddah Hadirkan Tantangan Sekaligus Peluang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia