Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jean Todt: Ada yang Kurang dari Charles Leclerc

Mantan CEO Ferrari, Jean Todt, melihat ada faktor yang kurang dari Charles Leclerc sehingga sulit jadi juara dunia F1 2022.

Charles Leclerc, Ferrari

Foto oleh: Alessio Morgese

Jika melihat prestasi awalnya, pembalap Ferrari itu tampaknya punya peluang besar jadi kampiun musim 2022. Ia tak pernah keluar dari dua besar dalam tiga seri pertama.

Leclerc menang dua kali di F1 GP Bahrain dan Australia, lalu jadi runner-up Grand Prix Arab Saudi. Hingga, ia sering jadi korban strategi Ferrari serta rentetan problem pada F1-75.

Juara Formula 2 2017 tersebut kehilangan 162 poin dalam 13 balapan terakhir. Ia pun kalah 114 dari Max Verstappen dan peluang merebut titel nyaris sulit diwujudkan.

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Todt mengungkapkan pandangan terhadap Leclerc.

“Charles merupakan bintang yang hebat, tapi dia masih kurang sesuatu. Saya harap dia akan mendapatkannya segera,” ucap eks presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA).

“Apakah ini karena mobilnya? Yang jelas ada sesuatu yang hilang.”

Baca Juga:

Pendapat tersebut menimbulkan pro dan kontra karena agen pembalap 24 tahun itu adalah Nicolas Todt, putra Jean Todt.

Pria 76 tahun tersebut tidak mau mengelaborasi lebih dalam soal kiprah Leclerc musim ini. Ia lebih terbuka ketika diminta mengevaluasi performa Ferrari.

“Ferrari pada satu titik, punya mobil terbaik di kejuaraan, kemudian mereka kehilangan peluang tertentu. Saya memikirkan tentang strategi, beberapa Safety Car datang di saat yang salah, problem keandalan,” katanya.

“Episode berbeda yang sangat merugikan. Anda harus merenungkan itu untuk mencegah kesalahan tersebut terjadi lagi.

“Jangan pernah membiarkan apa pun menjadi kebetulan dan jika Anda berhasil tidak menerima apa pun begitu saja, semua bahan ada di sana untuk menjadi juara.”

Jean Todt memiliki peran besar menciptakan Michael Schumacher jadi juara dunia F1. Verstappen sering disebut mirip dengan sang legenda, meski prestasinya masih jauh.

Pria Prancis itu mencoba membandingkan soal keduanya. “Saya kenal Michael sangat baik, tapi tidak dengan Max. Michael sangat agresif dan sarat determinasi…Michael adalah orang yang luar biasa di luar trek,” ia menjelaskan.

“Tentang Max, saya tidak tahu, saya tidak bisa berkata-kata. Saya lihat dia sangat fokus pada balapan dan tepat. Jadi, tentu saja, keduanya punya mobil hebat karena untuk menang, setiap pembalap, tak peduli seberapa luar biasa Anda, Anda perlu mobil kompetitif.”

Jean Todt, President, FIA

Jean Todt, President, FIA

Foto oleh: Erik Junius

Charles Leclerc akan tampil habis-habisan di F1 GP Singapura untuk menunda pesta juara Max Verstappen. Saksikan duel sengit dua pembalap dari dekat di Sirkuit Marina Bay.

Tiket Grand Prix Singapura bisa dibeli melalui Motorsport Ticket, dapatkan diskon 10 persen jika memasukkan kode SINGAPORE10.

Nikmati kemudahan untuk membeli tiket berbagai balapan level internasional hanya tinggal klik di sini.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Luca di Montezemolo Beri Saran soal Pemimpin yang Diperlukan Ferrari
Artikel berikutnya Nico Hulkenberg Bukan Alternatif Tepat untuk Haas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia