Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes Ungkap Strategi untuk GP Bahrain

Mercedes memposisikan diri sebagai underdog di bawah Red Bull Racing pada lomba pertama Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, Grand Prix Bahrain, akhir pekan ini.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas F1 Toto Wolff mengaku cukup puas melihat para pembalapnya mampu menyamai kecepatan Red Bull Racing pada sesi latihan bebas pertama (FP1) GP Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain, Jumat (26/3/2021).

Pada FP1, pencinta F1 bisa melihat kecepatan sesungguhnya dari mobil kedua favorit kuat juara dunia Formula 1 2021, Mercedes F1 W12 dan Red Bull RB16B.

Pembalap Red Bull Max Verstappen mencetak waktu lap tercepat di FP1 dengan 1 menit 31,394 detik. Runner-up musim lalu, Valtteri Bottas, berada di P2 setelah Mercedes W12 miliknya tertinggal 0,298 detik dari Verstappen.

Adapun juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton berada di P4 setelah terpaut lebh dari setengah detik dari pembalap asal Belanda tersebut.

“Tes pramusim lalu tidak berjalan lancar bagi kami. Kami kehilangan waktu lap cukup signifikan dan tidak mampu menemukan di mana kekuatan mobil kami yang sesungguhnya,” tutur Wolff.

“Jeda sekira 10 hari kami manfaatkan betul untuk memperbaiki mobil agar lebih mudah dikendarai. Namun, meskipun mobil 2021 ini identik dengan sasis 2020, kami pikir, perubahan regulasi lebih menguntungkan mobil dengan rake yang lebih tinggi.”

Red Bull sudah bertahun-tahun membuat mobil dengan rake (sudut kemiringan antara bagian belakang dan depan) tinggi alias lebih menungging. Dengan mobil seperti itu, Red Bull mampu merebut gelar juara dunia pembalap dan konstruktor empat tahun beruntun (2010-2014).

Baca Juga:

Wolff menilai aturan baru yang mengurangi gaya tekan (downforce) hingga 10 persen mampu ditutupi oleh mobil-mobil dengan rake tinggi seperti Red Bull RB16B.

“Hingga FP1 kami memprediksi musim ini akan mendapatkan perlawanan sangat hebat dari Red Bull. Inilah yang sudah lama ditunggu pencinta F1,” ujar Wolff, yang membawa Mercedes menguasai gelar pembalap dan kostruktor F1 tujuh musim terakhir (2014-2020).

Wolff menambahkan, jika Mercedes tertinggal dari Red Bull, ia dan timnya harus berusaha keras untuk mengejarnya.

“Bila kecepatan kami nanti sama dengan mereka – yang saya anggap hari ini mungkin sebagai skenario terbaik bagi Mercedes – kami akan bisa bertarung dengan salah satu tim hebat di F1,” tutur Wolff.

Dalamm FP1, Mercedes W12 terlihat lebih mudah dikendalikan dibanding saat tes pramusim di sirkuit yang sama, beberapa waktu lalu. Saat itu, baik Hamilton maupun Bottas kesulitan karena sasis yang tidak balans.

Kendati begitu, hal tersebut tidak terlihat saat Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas menjalani FP1 GP Bahrain. Saat disinggung apakah ada perubahan set-up pada bagian belakang Mercedes W12 menjelang GP Bahrain, Wolff tidak mengakuinya.

“Kami tidak melakukan perubahan kecil terkait balans. Kami hanya menganalisis area mana saja yang terkuat dari mobil kami, dikombinasi pilihan ban tentunya. Hasilnya sudah mulai terlihat di FP1. Kini kami akan melihat seperti apa reaksi mobil saat lomba,” kata Toto Wolff.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tanggung Jawab Race Engineer F1 Tak Melulu soal Teknis
Artikel berikutnya Hasil FP2 F1 GP Bahrain: Verstappen Superior, Norris Kejutan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia