Allison: Penggunaan Sistem DAS Tak Mudah bagi Pembalap
Direktur Teknik Mercedes James Allison mengatakan tim ingin menerapkan sistem DAS, tetapi ia mengakui pembalap mereka masih kesulitan menggunakan perangkat canggih tersebut.
Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Dual-Axis System (DAS) muncul di awal 2020, ketika Lewis Hamilton terlihat menggerakkan setir ke depan dan ke belakang saat memasuki tikungan dan berada di sektor trek lurus.
Sempat diprotes beberapa rival, akhirnya FIA memutuskan untuk melarang penggunaan DAS pada 2021. Sebab akan membuat tim lain membuang banyak anggaran demi meniru teknologi tersebut.
Pada dasarnya, DAS ditujukan untuk mendapatkan kecepatan maksimal di sektor trek lurus, begitu juga mendapatkan respons lebih baik saat memasuki tikungan dan mengurangi tingkat degradasi ban.
Cara kerjanya adalah pembalap harus menarik setir untuk membuat ujung roda depan sedikit masuk ke dalam. Lalu setir dikembalikan ke posisi semua ketika akan memasuki tikungan.
Mercedes menegaskan mereka telah mengembangkan teknologi tersebut selama bertahun-tahun dan baru bisa mengujinya pada tahun lalu.
Namun, Allison mengatakan perangkat tersebut belum sempurna dan masih sulit digunakan oleh pembalap. Cara kerjanya yang sedikit rumit dikhawatirkan akan membuat balapan mereka jadi tidak efisien.
“DAS memberi kami hampir semua yang kami harapkan. Secara teori, kami ingin pembalap lebih mengoptimalkan situasi dnegan ban baru atau lama di setiap tikungan. Hal ini memengaruhi perilaku sistem kemudi,” kata Allison.
“Tapi, pembalap kami tak mudah menggunakan sistem mekanismenya. Tidak sejelas putih atau hitam.”
James Allison pernah mengatakan bahwa DAS sebenarnya tak memberikan dampak besar di balapan. Menurutnya, Mercedes hanya ingin menghemat penggunaan ban, bukan untuk membuat mereka melaju lebih cepat di sektor trek lurus.
“Sistem ini membantu kami memanaskan ban depan lebih cepat,” kata Allison.
“Sungguh disayangkan teknologi ini harus di larang penggunaannya sebelum kami mengetahui potensi besar dari perangkat tersebut.
“Tapi kami sadar bahwa memaksa setiap orang untuk mengembangkan inovasi ini dapat menimbulkan konsekuensi besar. Itulah sebabnya kami sepakat dengan keputusan ini.”
Salah satu tim yang paling menentang keberadaan DAS adalah Red Bull Racing karena mereka merasa perangkat tersebut mengubah posisi suspensi yang dilarang dalam F1.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments