Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tiru Yamaha, Aprilia Berhasil Pangkas Gap dengan Tim Lain

Aprilia Racing Team Gresini sepertinya memangkas gap dengan tim papan atas MotoGP. Pengembangan sasis RS-GP 2021 meniru Yamaha yang sudah membuktikan sangat stabil.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sinyal kebangkitan sudah terlihat dalam tes privat di Sirkuit Jerez, Spanyol, Februari silam. Ia bahkan menjadi yang tercepat di antara peserta uji coba dan melewati rekor tercepat Marc Marquez di trek tersebut.

Espargaro kembali memimpin pada sesi tes pramusim I, Jumat (5/3/2021). Secara total dalam lima hari tes, rider Negeri Matador tersebut bertengger di urutan keenam klasemen waktu lap tercepat, 1 menit 53,640 detik.

Kakak pembalap Honda, Pol Espargaro, itu sangat terkejut dengan lompat performa Aprilia. Musim lalu, ia hanya duduk di peringkat ke-17 dengan 42 poin. Pria 31 tahun tersebut hanya masuk 10 besar tiga kali dari 14 balapan.

Espargaro mengungkapkan ada perbedaan RS-GP 2021 dengan motor versi sebelumnya. Aerodinamika sangat bagus, sasis dan posisi duduk membuatnya nyaman.

Baca Juga:

“Motor ini tidak diubah drastis, hanya modifikasi sedikit detail membuat perbedaan. Perubahan yang kami buat pada aerodinamika memberi kami downforce lebih. Kami berkembang banyak dalam akselerasi. Sayangnya, kami kehilangan sedikit top speed,” ujarnya dikutip dari Speedweek.

Kendati demikian, ada sedikit problem terkait desain motor. Meski lebih langsing, tapi bobot motor menuntut secara fisik. Jadi Espargaro mesti menambah porsi latihan fisik.

“Rasanya lebih berat, setelah simulasi balapan. Saya sangat lelah,” ia menandaskan.

“Semua perubahan berjalan ke arah yang sama, rigiditas dan stabilitas. Sudut pandang saya, Yamaha adalah motor terbaik di dunia dan paling stabil. Kami akan mengarah seperti itu dengan sasis. Tapi motornya sangat berat, saya harus melatih otot lagi atau mencoba solusi lain.

“Ini kisah berbeda. Waktu lap yang kami set di Qatar dan sebelumnya di Jerez lebih kompetitif daripada tahun lalu. Simulasi balapan, saya juga mengemudi banyak lap dalam 1 menit 54 detik. Ya, motor ini membuat kesan daripada musim lalu. Balapan selalu berbeda, tapi saya kira ini lebih baik daripada tahun lalu.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bastianini: Saya Ingin Jadi Rookie Terbaik
Artikel berikutnya Alasan Nakagami Tolak Divaksin Covid-19

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia