Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Baldassarri Frustrasi Tak Bisa Kejar Aegerter

Lorenzo Baldassarri mengisyaratkan sedikit putus asa dalam persaingan mengejar gelar juara dunia World Supersport (WSSP) 2022. Pasalnya, rival utama Dominique Aegerter sangat dominan.

Lorenzo Baldassarri, Evan Bros.WorldSSP Yamaha Team, Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha, Nicolo Bulega, Aruba.It Racing Supersport Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Evan Bros Yamaha tersebut rutin menginjak podium sepanjang musim 2022, kecuali Race 1 WSSP Belanda. Sayangnya, ia hanya menang sekali dari Aegerter di Aragon.

Baldassarri kini mengoleksi 181 poin dan selisih dengan pembalap Ten Kate Racing adalah 64 poin. Di atas kertas, gap itu bisa ditutup karena musim ini menyisakan tujuh putaran.

Hanya saja, ketika melihat betapa trengginasnya Aegerter, harapan pun menguncup. Juara bertahan WSSP itu tak pernah turun dari podium tertinggi sejak Race 1 di Aragon.

Rider Italia itu mengutarakan kekaguman terhadap kecepatan mantan rekan setim Galang Hendra Pratama tersebut.

“Domi memiliki situasi yang jauh lebih terkendali daripada saya. Dia sangat kencang di setiap lap, setiap akhir pekan,” katanya dikutip dari Speedweek.

“Dia bisa meningkat pada lap-lap terakhir dalam balapan, sedangkan saya tidak. Itu hanya berbeda di Misano, di mana saya menang tanpa berhenti.

“Pada balapan Sabtu di Donington, roda depan saya tergelincir di akhir lap, jadi saya cukup puas dengan posisi kedua. Pada laga kedua, dia juga lebih kencang daripada saya.

“Saya harap Nicolo Bulega akan menyulitkannya karena akselerasi Ducati sangat bagus. Namun, Domi berkendara dengan cerdik dan kencang melewati Bulega.”

Baca Juga:

Timpangnya kecepatan antara kedua pembalap sungguh mengherankan. Pasalnya, Baldassarri dan Aegerter merupakan pengguna Yamaha YZF-R6.

Ia pun meminta agar mekanik mampu meningkatkan kecepatan motor. Di samping itu, ia juga bertekad untuk kerja keras memperbaiki skill.

“Kecepatan kami harus berkembang. Di beberapa tikungan, saya lebih kencang daripada Domi. Tapi, dia lebih cepat 0,001 detik di sebagian besar tikungan, yang mana berarti dia lebih mengendalikan situasi secara keseluruhan,” tuturnya.

“Jika dia ingin mengebut, dia masih punya kelonggaran. Sebaliknya, saat saya ingin mendorong, saya sudah berada di batas. Hal ini, di tikungan, membuat saya melakukan kesalahan. Jika Anda berbuat kesalahan, Anda kehilangan posisi.”

Baldassarri mengenang hanya sekali bisa berduel secara adil dengan Aegerter, yakni saat balapan di kandangnya.

“Hanya di Misano, level kami setara. Di mana pun, kami harus menemukan 0,3 detik atau berharap pada keberuntungan sehingga pembalap lain mengganggu Domi atau dia melakukan kesalahan,” tuturnya.

“Domi tak butuh keberuntungan, dia kencang. Timnya sangat bagus, punya pengalaman panjang. Saya harus tetap tenang sekarang, bekerja keras dan meletakkan fondasi bagus di hari Jumat sehingga kami bisa bangkit dari sana.”

Lorenzo Baldassarri, Evan Bros.WorldSSP Yamaha Team

Lorenzo Baldassarri, Evan Bros.WorldSSP Yamaha Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dengan Upgrade BMW, Redding Yakin Terus Membaik ke Depannya
Artikel berikutnya Marco Bezzecchi Bandingkan MotoGP dan World Superbike

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia