Pamerkan Motor MotoE 2023, Ducati Klaim Pengembangan Masih 75 Persen
Ducati akhirnya membuka selubung motor yang akan digunakan untuk MotoE 2023, di Modena, Kamis (30/6/2022). Kendati sudah dipamerkan, mereka masih harus menyempurnakannya.
Foto oleh: Ducati Corse
Pabrikan Borgo Panigale tersebut mengamankan kontrak sebagai pemasok motor listrik untuk kejuaraan tersebut selama tiga tahun. Mereka menggantikan Energica Ego Corsa yang menyuplai kendaraan sejak 2019.
Sebenarnya penampakan prototipe V21L sudah terkuak pada 16 Desember silam, ketika pembalap tes Michele Pirro dan Alex de Angelis melakukan uji coba di Misano.
Direktur Riset dan Pengembangan Ducati, Vincenzo De Silvio, menjelaskan bahwa proyek itu dikerjakan bersama oleh awak tim Ducati Corse dan Ducati.
“Kesempatan jadi pemasok Kejuaraan Dunia MotoE merupakan upaya teknologi menarik. Meningkatkan keahlian internal sangat penting supaya siap ketika teknologi baterai dan dan jaringan pengisian daya tersedia akan cukup untuk memproduksi motor pertama,” katanya.
“Untuk membuat motor ini, kami membuat tim yang terdiri dari teknisi Ducati Corse dan Ducati. Level integrasi antara kedua grup, belum pernah terjadi sebelumnya.”
Motor tersebut memiliki bobot 225 kg, di mana berat baterai hampir setengahnya, 110 kg. Kapasitas baterai mencapai 18 kWh dan bisa mengisi daya hingga 20 kW lewat soket yang terdapat di belakang jok. Jadi dalam 45 menit, baterai terisi 80 persen.
Daya maksimum yang dihasilkan adalah 110 kW (150 hp). Menurut hasil tes di Misano, kecepatan maksimum motor tersebut mencapai 275 km/jam.
“Bobot inverter 5 kg dengan efisiensi 99 persen, ini merupakan versi performa tinggi dari mobil balap listrik. Motor 21 kg dengan 180.000 rpm disuplai pemasok dengan spesifikasi dari Ducati,” Director E-Mobility Ducati, Roberto Cane, menjelaskan.
“Keseluruhan sistem beroperasi pada 800 volt untuk memaksimalkan performa dan rentang. Paket baterai merupakan bagian yang ditekan ke sasis, terdiri dari struktur rumahan fiber karbon, dengan sasis monokok rangka depan alumunium.
“Swingarm dari alumunium di bagian belakang, dengan geometri dan skema suspensi sama seperti Desmosedici GP. Rangka belakang yang menghubungkan bagian ekor dan jok terbuat dari fiber karbon.
“Untuk MotoE, kami mendesain sistem pendingin ganda. Satu untuk paket baterai, satu untuk motor dan inverter, demi mencapai target performa yang kami set sendiri.”
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengembangan masih di kisaran 70-75 persen. Beberapa perangkat sedang disempurnakan, sementara elemen kunci difinalisasi dan diuji.
“Saya tak sabar lagi melihat semua motor kami di grid, berbaris, dengan warna berbeda, memulai balapan pertama,” ungkapnya.
Ia mengenang timbul kekhawatiran besar ketika Pirro pertama kali menguji V21L. Namun, kisah itu menjadi lucu jika dikenang sekarang.
“Ketika pertama kali Michele Pirro meninggalkan pit lane, tensi dalam tim sangat tinggi. Semua bisa saja salah dan tidak ada yang bisa mengatakan bahwa motor akan berfungsi,” Cane mengisahkan.
“Lalu motor masuk trek, tapi ketika kami pertama kali mendengar suara dari tikungan pertama, kami semua khawatir karena berpikir bahwa itu gagal. Ternyata itu suara dari penahan lutut yang menggesek aspal.
“Bunyi baru bagi kami karena biasanya itu tertutupi oleh suara mesin. Kami berada di pit wall ketika motor melaju di trek lurus. Saya tidak pernah melupakan hari itu.
“Proyek yang dilakukan ini membuat seluruh anggota tim jatuh cinta, sama seperti kolega kami di Ducati.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments