Analisis teknis: Pendinginan jadi kelemahan Mercedes di Rusia
Untuk yang pertama kalinya dalam empat tahun, Mercedes mendapat ancaman serius dari Ferrari di awal musim Formula 1.
Foto oleh: Giorgio Piola
Analisis teknis Giorgio Piola
Giorgio Piola adalah jurnalis teknis Formula 1 ternama. Lahir di Genoa, Italia. Giorgio telah meliputi Kejuaraan Dunia F1 sejak tahun 1969, menghasilkan ribuan ilustrasi yang telah direproduksi di beberapa publikasi prestisius olahraga bermotor di dunia.
Kedua mobil Mercedes terlihat kewalahan mengatasi masalah pendinginan di GP Rusia. Valtteri Bottas memang berhasil menjadi pemenang balapan saat itu, tapi kisah balapan diyakini dapat berjalan berbeda jika Ferrari mampu menjaga posisi mereka di depan.
Suhu trek lebih panas dari yang diperkirakan juga memperparah situasi Mercedes. Perubahan suhu tersebut sudah cukup untuk membawa skuat Brackley keluar dari zona nyaman mereka. Tapi dengan superioritas Mercedes atas Ferrari di 2016, apakah kesulitan seperti ini bisa terjadi pada musim lalu?
Setiap paket konfigurasi bisa menawarkan pendinginan yang lebih baik namun di saat yang sama mengorbankan efisiensi aerodinamika, terutama dalam kecepatan tinggi.
Membandingkan dengan yang ada di Australia dan Bahrain, paket pendinginan bagian belakang mobil Mercedes di Rusia menerapkan sebuah konsep flap Gurney (foto atas, panah).
Meski terlihat lebih kecil, konfigurasi pendinginan Rusia diyakini memiliki performa pendinginan yang sama seperti konfigurasi Australia dan Bahrain, meski dengan pembukaan yang lebih besar. Seperti yang terlihat dari foto di atas, Mercedes menambah pembukaan di sekitar area lengan suspensi belakang.
Konsep 'cerobong asap' di atas sirip hiu mobil W08 mungkin menjadi solusi pendinginan Mercedes yang paling menarik perhatian pada musim ini. Sempat dipakai di GP Australia dan Bahrain, Mercedes beralih ke konfigurasi normal di Tiongkok dan Rusia.
Udara panas yang ada di dalam penutup mesin dikeluarkan secara bersamaan dari cerobong dan lubang pembuangan bagian belakang.
Panas berlebih
Jika kita menyampingkan isu salah perhitungan suhu, maka tanda tanya performa Mercedes dapat dijawab dari dua skenario yang terjadi pada balapan pekan lalu.
Di GP Rusia, kita tahu bahwa kedua pembalap Mercedes sama-sama kesulitan dengan manajemen suhu. Tapi, mengapa Lewis Hamilton menjadi pembalap yang paling merasakan dampak negatifnya?
Pertama, hal tersebut bisa disebabkan karena Hamilton terjebak di belakang mobil-mobil Ferrari, sementara Bottas melenggang di depan tanpa ada hambatan dari mobil di depannya. Mobil SF70H yang dikemudikan Raikkonen, menghasilkan arus turbulensi dan kemudian mempengaruhi efisiensi mobil W08 yang dikemudikan Hamilton.
Mobil Fernando Alonso yang mogok tepat sebelum start diyakini secara tidak langsung juga memperparah kondisi Hamilton. Karena menjadi salah satu pembalap yang menempati grid depan, mobil Hamilton harus menunggu lama dan menyerap panas berlebih sebelum mengulangi prosesi formation lap.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments