FIA Jelaskan Masalah Virtual Safety Car GP Prancis
FIA menjelaskan problem hardware Virtual Safety Car menjadi penyebab keterlambatan restart pada tahap akhir Formula 1 Grand Prix Prancis, di mana George Russell berhasil menyalip Sergio Perez.

Setelah Zhou Guanyu berhenti di sisi trek karena masalah mesin saat GP Prancis memasuki babak final, Federasi Automobil Internasional (FIA) mengaktifkan Virtual Safety Car, agar marshal bisa memindahkan mobil C42 milik rookie Alfa Romeo Racing.
Begitu track bersih, race control mengirim pesan kepada seluruh tim, memberi tahu mereka jika periode Virtual Safety Car (VSC) telah berakhir.
Menurut Peraturan Olahraga F1, balapan seharusnya bisa dilanjutkan pada “kapan pun antara 10 dan 15 detik setelahnya”, yaitu saat pembalap kemudian diizinkan untuk memulai perlombaan lagi.
Tetapi itu tak terjadi pada upaya pertama di Sirkuit Paul Ricard, Minggu (24/7/2022), dan balapan tetap berjalan di bawah fase VSC lebih lama.
Pesan kedua “VSC berakhir” lalu dikirim dan balapan akhirnya dapat dilanjutkan. Namun, keterlambatan (delay) itu memicu kebingungan bagi beberapa pilot, dengan Sergio Perez dari Red Bull Racing terjebak karena tidak bisa melaju cepat saat restart.
Setelah disalip oleh pembalap Mercedes-AMG George Russell ketika ia kembali menemukan kecepatan. Tetapi Perez tidak punya cukup waktu mengejar. Alhasil, ia finis P4 dan kehilangan kans meraih podium.
“Sejujurnya, sayang sekali Virtual Safety Car mengganggu hasil. Seharusnya tidak demikian, namun hari ini itulah yang terjadi,” pilot asal Meksiko mengungkapkan kekecewaannya setelah balapan.
“Itu (pesan berakhirnya VSC) benar-benar salah, ada sesuatu yang terjadi sebab dikatakan akan berakhir di Tikungan 9 dan ternyata baru selesai di Tikungan 12,” Checo, sapaan Perez, menambahkan.
FIA pun kemudian menjelaskan bahwa penundaan restart balapan disebabkan oleh masalah pada sistem komputernya, yang memaksa mereka untuk beralih ke solusi cadangan. Ini berfungsi sebagaimana yang dimaksud, tetapi berarti ada delay restart.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB18, George Russell, Mercedes W13
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
“Pesan akhir VSC kedua dikirim karena problem perangkat keras (hardware), dan itu memicu peralihan otomatis ke sistem cadangan yang bekerja persis seperti seharusnya dalam skenario tersebut,” ujar pernyataan FIA.
“Informasi yang sama diberikan ke seluruh tim secara bersamaan. Waktu hitung mundur VSC berakhir hingga lampu hijau yang ditampilkan di panel trackside selalu acak.”
Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner tidak terlalu kecewa dengan masalah ini karena baginya yang terpenting adalah mendapatkan penjelasan dari FIA tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“Saya pikir kami hanya ingin memahami faktanya. Saya juga sudah berbicara dengan Checo, saya kira kami cuma mau mengerti karena ada semacam kesalahan yang terjadi pada sistem,” tuturnya.
Max Verstappen: Persaingan Perburuan Gelar F1 Baru Separuh Jalan
Belum Kesampaian Tes Mobil F1, Quartararo Baru Masuk Kokpit W13
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.