Latifi Bingung Tak Kunjung Menyamai Performa Albon
Pembalap Williams, Nicholas Latifi, merasa inferior terhadap Alex Albon. Ia tak mampu bersaing dengan rekan setimnya itu walau dengan menggunakan mobil F1 2022.
Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images
Latifi menjadi juru kunci klasemen Formula 1 karena belum mendulang satu poin pun, sama seperti Mick Schumacher. Kendati demikian, pembalap Haas masih lebih baik karena sempat start P6 di Grand Prix Kanada dan beberapa kali mencoba mendekati zona poin.
Tentu saja, pencapaian pembalap Kanada tersebut sangat jauh jika dibandingkan Albon. Pembalap anyar telah mempersembahkan tiga poin dari Australia dan Miami.
Hanya ada satu penyuplai nilai membuat Willians dianggap paling lemah dalam persaingan konstruktor.
Jomplangnya performa kedua pilot membuat masa depan Latifi dipertanyakan. Kalau tak ada dukungan sponsor, bukan tak mungkin dia ditendang dan diganti oleh Oscar Piastri. Juara Formula 2, yang juga didikan Alpine, itu dinilai punya talenta luar biasa.
Pria 26 tahun tersebut mengaku kurang menikmati berada di kokpit FW44. “Kami kehilangan banyak pace, sejak awal. Pada bahan bakar sedikit, bahan bakar banyak, ketika ban bekerja pada jendela bagis dan kami dapat mengelola degradasi ban. Kami sangat jauh,” ia mengeluh.
“Kami harus menggunakan jeda dua pekan untuk mengerti kenapa dan melihat jika kami dapat menemukan sesuatu. Bagi saya, itu harus jadi sesuatu yang fundamental.
“Tidak ada situasi atau kondisi di trek, meski ketika orang-orang tidak berusaha keras dan saya merasa berada pada pace sama dengan kompetitor kami. Jadi kami akan melihat. Mencoba dan memulai ulang di Silverstone dan bangkit dari sana.”
Alex Albon, Williams, Nicholas Latifi, Williams
Photo by: Carl Bingham / Motorsport Images
Latifi berkelit bahwa ketidakmampuannya berada di zona poin karena gaya balapnya tak cocok dengan karakter mobil baru. Ini tidak berlaku untuk Albon.
“Pastinya, pada awal musim, ada bagian dari itu dan Anda mungkin masih bisa mengaitkan beberapa delta waktu terhadap itu. Bagi saya, melihat lebih jauh dan melewati batasan kepercayaan diri yang saya rasakan pada awalnya, kecepatan tidak ada di sana,” ia mengungkapkan.
“Ada situasi di mana saya tidak merasa bahwa mobil saya mampu melakukan apa yang saya lihat, dia lakukan pada data, yang mana bukan perasaan yang menyenangkan.
“Ini agak membingungkan. Tapi sekali lagi, kami akan menggunakan dua pekan libur untuk melihat apa yang bisa kami bisa analisis.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Video terkait
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments