Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Torehan Terburuk Lewis Hamilton sejak F1 2009

Juara dunia Formula 1 tujuh kali tersebut hanya berada di peringkat ketujuh klasemen setelah empat balapan F1 2022, hasil terburuk setelah musim 2009.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Dari empat balapan yang sudah digelar pada Kejuaraan Dunia F1 2022, Lewis Hamilton masing-masing finis di posisi ke-3 (Bahrain), ke-10 (Arab Saudi), ke-4 (Australia), dan ke-13 (Emilia Romagna).

Jika di Bahrain duet Tim Oracle Red Bull Racing, Max Verstappen dan Sergio Perez, mampu finis, rasanya Hamilton akan sangat sulit naik podium ketiga di Sakhir.

Sampai balapan terakhir di Sirkuit Imola, akhir pekan kemarin, para teknisi dan mekanik Mercedes-AMG Petronas F1 Team belum mampu mengatasi problem pelik yang mendera sasis Mercedes F1 W13.

Sejauh empat lomba musim ini, juara dunia F1 2008, 2014, 2015, 2017-2020 itu baru mengoleksi 28 poin. Jumlah itu hampir dua kali lipat di bawah rekan setim barunya, George Russell, yang sudah mengumpulkan 49 poin. Russell sendiri berada di P4 klasemen saat ini.

Baca Juga:

Apa yang dialami Hamilton musim ini mengingatkan penggemarnya 13 tahun lalu, 2009. Saat itu, Hamilton yang masih memperkuat Tim McLaren masing-masing didiskualifikasi, P7, P6, dan P4 dari empat balapan awal.

Dengan koleksi 9 poin, saat itu Hamilton juga berada di posisi ketujuh klasemen. Bila memakai sistem poin saat ini, pada F1 2009 itu, dirinya mengoleksi 26 poin atau dua lebih sedikit dibanding poin aktual raihannya musim ini.

Seperti musim ini, 13 tahun lalu problem utama Lewis Hamilton adalah buruknya performa sasis McLaren MP4-24 yang mengusung mesin Mercedes FO 108W.

Meskipun begitu, ada satu perbedaan situasi yang dihadapi Hamilton pada 2009 dengan 2022. Usai empat balapan awal F1 2009, Hamilton masih mampu mengungguli rekan setimnya saat itu, Heikki Kovalainen, yang berada di P10 dengan empat poin.

Sebelum 2022, kali terakhir Lewis Hamilton berada di belakang rekan setimnya setelah empat balapan awal terjadi pada 2019. Bedanya, saat itu Mercedes memiliki mobil yang sangat kompetitif sehingga mampu dominan.

Saat itu, dari empat balapan awal, kedua Mercedes F1 W10 menyapu bersih finis 1-2. Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas masing-masing mampu dua kali menang dan dua kali finis P2. Hamilton saat itu hanya tertinggal satu poin karena Bottas mampu mencetak fastest lap pada balapan pertama di Australia.

Kini, situasi dan posisi Mercedes berbalik 180 derajat. Meskipun baru empat balapan (dari rencana total 23 lomba F1 musim ini), tim yang bermarkas di Brackley, Inggris, itu harus cepat berbenah jika tidak ingin makin jauh tertinggal dari Scuderia Ferrari dan Red Bull.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F1: Ferrari Dukung Sprint Race Ditambah Jadi Enam Kali
Artikel berikutnya Apes Lagi, Fernando Alonso Keluhkan Masalah Reliabilitas Alpine

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia