Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kepala Kru Quartararo Sebut Kualitas Rider Perkecil Perbedaan

Bagi Diego Gubellini, motor lebih penting daripada pembalap di MotoGP saat ini. Ducati juga diuntungkan oleh data dari banyaknya pembalap.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah lima akhir pekan pertama MotoGP 2023, peringkat kejuaraan dunia memberikan gambaran yang jelas betapa dominan Ducati. Dalam klasemen, lima dari enam posisi pertama ditempati oleh wakil Ducati. Hanya ada Brad Binder (KTM) yang menyusup di urutan ketiga, di belakang Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi.

Kecuali kemenangan sensasional Alex Rins atas Honda di MotoGP Amerika Serikat, keempat kemenangan Grand Prix lainnya diborong penunggang Desmosedici GP. Mereka juga memenangi tiga dari lima Sprint Race. Binder menang dua kali adu kecepatan pada Sabtu.

"Saya tidak suka dengan situasi ini," kata Diego Gubellini, kepala kru Fabio Quartararo sejak 2019.

Pria Italia tersebut dalam situasi buntu bersama Yamaha. YZR-M1 tak kunjung kompetitif dan membuat Quartararo frustrasi.

"Kami telah mencapai titik (di MotoGP) di mana motor membuat perbedaan dan pembalap semakin berkurang. Jika Anda memulai dari belakang, maka tidak ada margin untuk mengejar ketertinggalan seperti beberapa tahun lalu.

"Bahkan jika Anda memiliki kecepatan terbaik, tetapi Anda hanya start di urutan ke-15, maka jaraknya terlalu kecil," ia menambahkan.

Posisi setelah fase start menjadi sangat penting dalam balapan, karena manuver menyalip menjadi makin sulit.

Itulah mengapa Jumat sudah menentukan sebagian besar hasil balapan. Karena jika seseorang melewatkan kualifikasi Q2 langsung dan kemudian tidak melaju lebih jauh di Q1, bahkan dengan kecepatan balapan yang bagus, hampir tidak ada peluang untuk naik podium.

"Sekarang sebuah merek telah memimpin di MotoGP modern," ujar Gubellini tentang Ducati. "Ini sedikit mirip dengan Formula 1. Ketika Anda berada di mobil terbaik, Anda bisa bertarung memperebutkan gelar juara dunia.

"Pembalap sekarang tidak bisa membuat perbedaan seperti beberapa tahun lalu. Itulah mengapa pembalap seperti Marc Marquez dan Fabio mengalami kesulitan dibanding beberapa tahun lalu. Di Ducati, saya melihat semua orang cepat."

Baca Juga:

"Menurut saya, Fabio punya segalanya untuk memperebutkan gelar juara dunia. Ia tak diragukan lagi adalah salah satu dari dua atau tiga pembalap tercepat. Tapi setiap musim memiliki kisahnya sendiri. Kejadian-kejadian individual bisa mengubah segalanya. Kami harus menerimanya dan mencoba memberikan yang terbaik."

Yamaha berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dengan hanya memiliki dua motor sehingga minim referensi. Ini bertolak belakang dengan Ducati yang menempatkan kendaraan empat kali lipat di grid sehingga memudahkan para insinyur membandingkan dan menganalisis data.

Itulah mengapa Quartararo sering menjelaskan masalahnya selama akhir pekan ketika membandingkan waktu putarannya dengan tahun lalu. Jelas bahwa M1 masa lalu lebih cepat daripada dengan M1 saat ini.

"Tim-tim lain memiliki pembalap yang mirip, atau setidaknya hampir mirip," tutur Gubellini. "Itulah mengapa mereka semua bisa saling mengimbangi, meski hanya untuk sebuah tikungan. Saya akan memberikan sebuah contoh.

"Mungkin hari ini Bagnaia cepat di hampir semua tikungan, tapi tidak di satu tikungan. Dia bisa melihat data pembalap lain untuk memahami bagaimana dia harus meningkatkan kemampuannya di satu tikungan. Sejak Vinales meninggalkan Yamaha, kami tak punya kesempatan itu lagi.

"Kami hanya bisa mengandalkan pernyataan Fabio dan data dari beberapa tahun terakhir. Tapi kami tak punya tolok ukur yang bisa kami gunakan untuk berkembang. Hanya ada dua Yamaha yang tersisa di lintasan. Hal itu membuat Fabio kesulitan."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Salucci: Saya Tak Suka jika Ducati Tempatkan Bezzecchi di Pramac
Artikel berikutnya Poncharal Anggap P4 Fernandez di Le Mans Setara Kemenangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia