Verstappen Bantah Aturan Baru F1 Hambat Mercedes
Pembalap Red Bull, Max Verstappen, membantah tudingan Mercedes terkait regulasi Formula 1 yang berlaku mulai 2022.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Pada 2022, F1 memberlakukan regulasi teknik baru di mana mobil didesain dengan pengurangan downforce.
Pergeseran downforce diciptakan oleh permukaan mobil sehingga konsep efek darat lebih banyak digerakkan seharusnya dapat mengurangi turbulensi udara, di mana telah mencegah para pengemudi berlomba dengan ketat selama beberapa tahun.
Perubahan teknis bertepatan dengan pengenalan batasan anggaran dan struktur uang hadiah yang lebih adil, sebagai bagian dari perombakan olahraga.
Beberapa waktu lalu bos Mercedes, Toto Wolff, mengecam hal itu ditetapkan untuk menghentikan dominasi timnya di era V6 hybrid. Mereka menguasai klasemen pembalap dan konstruktor sejak 2014.
Pandangan itu bertentangan dengan Verstappen, lawan paling berat duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas pada 2019 dan 2020. Driver Red Bull menilai perubahan malah memotivasi tim-tim, termasuk Mercedes, untuk berada di atas. F1 pun tampak lebih menghibur dengan persaingan sengit.
“Tidak, saya pikir aturan-aturan itu merupakan hasil dari para pemilik baru yang mendengarkan tim serta pembalap. Mereka mendengar bahwa sangat sulit menyalip dan kami ingin balapan ketat,” katanya kepada Motorsport.com.
“Anda dapat melihat masalah terbaru di Imola, contohnya. Valtteri mengemudi dengan mobil yang lebih lambat 0,3 atau 0,4 detik lebih lambat karena rusak, tapi saya tak bisa melewatinya. Meski saya jauh lebih kencang, Anda bisa melihat ketika akhirnya saya bisa menyalip. Kami harus menemukan solusi untuk itu.”
Max Verstappen, yang kini menghuni peringkat ketiga klasemen sementara, berharap F1 bisa menyajikan kejutan yang menghibur seperti MotoGP 2020. Di balapan motor premier itu, Joan Mir memberi titel juara dunia untuk Suzuki, dua dekade setelah Kenny Roberts Jr.
“Kami memerlukan balapan F1 lebih menyenangkan dan para pembalap bisa mengikuti mobil-mobil lain dengan lebih dekat dan bukan kualifikasi yang jadi faktor penentu balapan akhir pekan seperti sekarang,” pembalap Belanda itu mengungkapkan.
“Lihat kejuaraan MotoGP sebagai contoh. Meski Anda start di posisi 10, Anda masih bisa memenangi balapan. Itu sulit terjadi di Formula 1, hanya karena sulit mengekor mobil-mobil lain di sebagian besar sirkuit kami.
“Menurut saya, itu kenapa aturan baru yang berlaku dari 2022. Apakah ketika aturan baru akan memperlambat Mercedes atau tidak, Anda tidak bisa mengatakan itu sekarang.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments