Anthony Davidson Bangga Bisa ke F1 Tanpa Keluar Uang
Jelang pensiun, Anthony Davidson melihat lagi kariernya di dunia balap. Ia bangga bisa tampil dalam berbagai kategori bergengsi hanya modal bakat, tanpa keluar uang sepeser pun.
Bahrain 8 Hours, akhir pekan ini, akan jadi ajang perpisahan bagi Davidson. Pembalap Jota Sport untuk Kejuaraan Dunia Ketahanan (WEC) 2021 itu, ingin mengakhiri karier saat performanya belum turun.
Saat ini, ia sudah bisa berdamai dengan kegagalan di masa lalu, salah satunya Le Mans 24 Hours 2016. Davidson, Sebastien Buemi dan Kazuki Nakajima, yang berbagi mobil Toyota Tso50 Hybrid, kehilangan kans juara di sisa enam menit.
Nakajima sempat unggul hingga satu menit dari Neel Jani, Romain Dumas dan Marc Lieb yang mengemudikan Porsche 919 Hybrid. Tiba-tiba, pipa yang menghubungkan intercooler dan turbo menguras tenaga mobil.
Pembalap Jepang itu dapat membawa mobil hingga garis finis di posisi kedua. Namun, mereka dianggap gagal karena menyelesaikan lap terakhir melebihi waktu.
“Saya tidak punya trofi atau Rolex di rumah, tapi dalam kepala, saya menang balapan dari sisi pekerjaan yang saya lakukan,” ujarnya kepada Motorsport.com.
“Itu adalah mengemudi terbaik dalam karier. Saya terbang, tidak melakukan kesalahan dan membantu kami dapat posisi untuk menang. Kazuki melaju, membawa pulang dan kemudian, ada masalah dengan mobil.
“Ada rasa manis dari kepahitan yang tersisa, karena saya tahu bahwa melakukan pekerjaan dengan baik.”
Anthony Davidson dan Sebastien Buemi jadi juara WEC 2014
Foto oleh: Motorsport Images
Sebenarnya, pencapaian dalam Le Mans 24 Hours tidak terlalu buruk. Bersama Toyota Racing, ia jadi runner-up 2013, posisi ketiga 2014, peringkat kedua 2017. Bersama Buemi, Davidson berhasil mengunci gelar WEC 2014.
“Menjadi juara dunia FIA adalah sesuatu yang saya lihat lagi dengan kebanggaan besar. Saya meraih kemenangan pada 2014 dan saya selalu mengatakan bahwa untuk menyatukan kampanye perebutan gelar sepanjang musim, butuh lebih banyak keterampilan daripada memenangi balapan dalam event sebesar Le Mans,” katanya.
Sebelum turun ke balap ketahanan, Davidson pernah berkecimpung di Formula 1. Ia memperkuat Minardi, BAR Honda dan Super Aguri, antara 2002 hingga 2008.
“Pada era 2000-an, kami memakai mesin V10 dan duel ban. Itu brilian. Saya kira pantas dapat lebih daripada saat itu, tapi saya gembira bisa menampilkan beberapa performa dalam mobil besar seperti itu,” ia mengungkapkan.
“Saya bangga bahwa bisa ke F1 hanya mengandalkan talenta. Saya tidak membayar untuk bisa sampai ke sana. Sama halnya dengan balapan sportscar, saya merasa seperti balapan lewat era emas dengan Peugeot dan Toyota (dari 2010-2017).”
Davidson penguji BAR, yang menggantikan Jenson Button untuk GP Malaysia 2005
Foto oleh: Motorsport Images
Davidson berhenti pada usia 42 tahun termotivasi oleh keinginan untuk berhenti saat belum mengalami kemerosotan.
“Saya yakin masih cepat dan mengemudi dengan bagus, tapi saya tidak mau mulai tergelincir dan sampai ke poin di mana saya tidak cukup kencang. Saya merasa butuh lebih banyak energi untuk sampai ke sana seiring dengan berjalannya waktu,” ucapnya.
Selanjutnya, Davidson akan lanjut pekerjaan dalam simulator Mercedes dan komentator Sky Sports F1. Ia juga ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Saya selalu menikmati mengemudi mobil secepat itu di trek dan saya tidak berpikir bahwa itu akan meninggalkan saya. Simulator menjadi sangat bagus sekarang bahwa pekerjaan saya dengan Mercedes selalu memuaskan,” ia menjelaskan.
“Mungkin satu hari, saya akan mengemudikan mobil dengan beberapa teman. Anda tidak tahu apa masa depan yang akan datang.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.